Pedagogi dan Andragogi


Hai haiii.. Pada postingan kali ini saya akan membahas mengenai pedagogi dan andragogi.. Nah, sebelumnya saya akan memberikan pengertian sedikit mengenai pedagogi dan andragogi.

Pedagogi adalah proses pembelajaran yang terpusat pada guru atau pengajar.
Metode pembelajaran di pedagogi pasif, seperti model ceramah. Hal ini dapat dilihat pada kelas SD, pada kelas SD guru yang memberikan materi dan murid hanya mendengarkan guru yang menerangkan materi kepada amereka.
Kita semua pasti pernah melewati masa TK, SD, dan SMP bukan? Nah, pada masa masa itulah kita memakai sistem pedagogi. Tapi, tanpa kita sadari, pada saat dewasa, kita juga memakai sistem pedagogi.

Andragogi adalah proses pembelajaran yang terpusat pada peserta didik.
Metode pembelajaran di andragogi aktif, yaitu siswa harus berperan aktif dalam kelas, misalnya sebelum masuk kelas, siswa belajar dan mencari informasi tentang materi yang akan di pelajari besoknya.  Metode ini sudah dipakai pada orang dewasa contohnya ya seperti kita-kita ini *ehemm* hehehe..

Well, I wanna tell you about my experience.. Hohoho.. Pengalaman mengenai pedagogi dan andragogi ini pastinya..

Pada saat saya masih sekolah di bangku SD, saya di sebut sebagai siswa atau anak didik. Metode pembelajaran dari guru untuk kami cuma menerangkan materi saja. Saya sebagai murid pun cuma mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Setelah materi selesai diberikan, biasanya guru akan memberi beberapa pertanyaan yang akan dijadikan PR untuk kami. PR tersebut akan dikumpulkan pada saat pelajaran tersebut masuk lagi. Kalau ada teman yang tidak mengerjakan PR, biasanya dia akan di hukum. Seperti berdiri di depan kelas selama beberapa menit. Semua materi pelajaran masih sangat bergantung pada guru. Terkadang, untuk membuat suasana menjadi happy, guru akan membuat sedikit games, seperti bermain cepat tepat. Siapa yang lebih dulu menjawab pertanyaan dari guru maka dialah yang akan mendapatkan nilai. Saya dan teman-teman sangat semangat kalau ada games seperti ini. Apalagi kalau mendapat nilai tertinggi. Games seperti itu hanya ada pada saat saya berada di kelas 3-5 SD. Guru juga menjadi sumber utama yang memberikan ide atau contoh kepada kami. Setiap 17 Agustus, sekolah mengadakan lomba-lomba seperti menghias kelas, lomba makan kerupuk, lari goni, tarik tambang, basket, futsal, dan lain sebagainya. Nah, pada saat mau menghias kelas, wali kelas kami akan memberikan ide-ide tentang bagaimana menghias kelas supaya kita bisa mendapat juara. Guru juga ikut membantu dalam menghias kelas. Dalam lomba-lomba lainnya juga seperti begitu, guru akan menyemangati, memberikan saran, dan memberikan dukungan positif kepada murid yang akan mengikuti lomba. Masa SD saya bahagia lohh dan saya juga mendapatkan juara di sekolah hihihi..
Pada saya duduk di kelas SMA, metode pembelajaran yang sebelum-sebelumnya berubah menjadi metode pembelajaran aktif. Tetapi belum seaktif pada saat menjadi mahasiswa. Mungkin dari SD-SMP masih menggunakan metode pembelajaran yang pasif. Murid dituntut untuk menjadi lebih aktif, seperti membuat diskusi kelompok yang nantinya hasil dari tugas kelompok itu akan diberi nilai tugas. Kadang-kadang guru akan memberikan tugas kepada kami untuk merangkum (resume) dari materi dan selanjutnya guru akan menerangkan kembali materinya dan pastinya akan melakukan sesi tanya jawab. Selanjutnya kalau diberi tugas matematika, kami juga sudah mudah dalam menghadapinya. Misalnya, kerjakan yang mudah terlebih dahulu. Bagaimana memecahkan soal tersebut, pakai rumus yang mana agar hasilnya benar, dan lain sebagainya.

Sekian pengalaman pedagogi dan andraogi dari saya.. Thankyou for reading :D

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar