Teori Ekologi Bronfenbrenner



Kelompok 8 (Genap)

Ketua       : Evelyn (13-076) Teori Bronfenbrenner

Anggota   : Fariz Hafizhan (13-026) Teori Vygotsky

                  Aji Damadan (13-056) Teori Vygotsky

                  Syaila Annury (13-058) Teori Bronfenbrenner

                  Malindo Agnes (13-136) Teori Vygotsky


Halo semuanya! Kali ini saya akan membahas mengenai Teori Ekologi Bronfenbrenner.


Teori ekologi dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner.

Bronfenbrenner adalah seorang psikolog yang lahir di Moskow pada tanggal 29 April 1917. Teori yang paling dikenal adalah teori sistem ekologi tentang perkembangan anak. Penelitian Bronfenbrenner dan teorinya adalah kunci dalam mengubah perspektif psikologi perkembangan dengan memanggil perhatian pada sejumlah besar pengaruh lingkungan dan sosial pada anak pembangunan.

Fokus utama dari teori ekologi Bronfenbrenner adalah konteks soisal tempat anak tinggal dan orang-orang yang memengaruhi perkembangan anak. Teori ini terdiri dari lima sistem lingkungan yang merentang dari interaksi interpersonal sampai ke pengaruh kultur yang lebih luas. Lima sistem tersebut adalah mikrosistem, mesosistem, eksosistem, makrosistem, dan kronosistem.

1.      1. Mikrosistem (Microsystem)

Mikrosistem adalah setting di mana individu menghabiskan banyak waktunya dalam konteks yang lebih kecil.  Beberapa konteks dalam sistem ini adalah keluarga, teman sebaya, sekolah, dan tetangga. Dalam sistem ini individu berinteraksi langsung dengan orang tua, guru, teman seusia, dan orang lain.
Nah, saya akan memberi contoh dari pengalaman saya mengenai sistem ini. Dari saya kecil, saya tinggal bersama nenek saya. Bisa dikatakan saya lebih sering berinteraksi bersama nenek saya, dikarenakan mama dan papa saya bekerja di luar kota. Dari kecil saya sudah diajari untuk bersikap sopan, jujur, dan menghormati orang yang lebih tua dari saya. Nenek saya sangat baik dalam mendidik saya, sehingga saya tumbuh menjadi anak yang sopan, jujur, dan tidak melawan orang tua. Hohoho..


2.    2.  Mesosistem

Mesosistem adalah istilah Bronfenbrenner untuk hubungan antara dua atau lebih microsystem yang sedang berkembang. Individu mempunyai sifat yang berbeda dalam lingkungan yang berbeda. Contoh dari pengalaman saya mengenai sistem ini adalah saya memang sangat disayang oleh nenek saya. Pada saat saya membutuhkan ini dan itu, semua sudah disiapkan. Bisa dikatakan saya dimanjakan oleh nenek saya. Pada suatu hari, saya pergi ke Jakarta untuk mengikuti kegiatan sembahyang, saya pergi bersama anak-anak yang masih sebaya dengan saya. Nenek dan orang tua saya tidak mengikuti kegiatan tersebut. Karena memang kegiatan tersebut khusus untuk anak kecil saja.  Di sana saya bisa dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar saya. Saya bisa mandiri dan tidak tergantung kepada orang lain. Karena di lingkungan yang berbeda kita harus bisa survive dan tidak tergantung kepada orang lain.



3.     3. Eksosistem (Exosystem)
Eksosistem adalah istilah Bronfenbenner untuk hubungan antara dua atau lebih tata-situasi yang berbeda. Sistem ini mempunyai konteks yang lebih besar. Pengalaman individu tidak memiliki peran aktif di dalamnya. Misalnya, pengalaman kerja seorang ibu dapat mempengaruhi perkembangan sosial anaknya, ibu yang banyak bekerja di luar rumah akan memiliki interaksi yang sedikit dengan anaknya. Ada beberapa ibu yang akan menitipkan anaknya kepada keluarga dekatnya, atau kepada baby sitter. Contoh dari pengalaman saya adalah, seperti yang saya ceritakan di atas. Orang tua saya bekerja di luar kota dan saya tinggal bersama nenek saya. Orang tua saya baru pulang ketika weekend dan hari libur. Sejak kecil saya sudah tinggal bersama nenek saya. Pada saat saya masih sekolah di TK, saya memanggil nenek saya dengan sebutan ‘mama’.  Hal ini dikarenakan karena saya jarang melihat orang tua saya. Kadang orang tua saya akan mengambil cuti untuk dapat pulang ke rumah supaya bisa bermain dan melihat saya :D


4.     4.  Makrosistem (Macrosystem)
Makrosistem meliputi kebudayaan di mana individu hidup. Budaya mengacu pada keyakinan, pola perilaku yang diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya yang ada di lingkungan akan memengaruhi perkembangan seseorang. Contohnya adalah, sejak kecil saya diajari untuk merapikan mainan setelah bermain. Sehingga saya tumbuh menjadi seorang yang suka akan kerapian, misalnya kalau meletakkan barang harus pada tempatnya. Dan jika membuat sesuatu harus sampai tuntas dan tidak boleh setengah-setengah. Kalau saya tidak membuat sesuatu sampai tuntas, rasanya ada yang aneh, jadi biasanya saya akan membuat sesuatu sampai tuntas. Dengan begitu, hati saya pun senang.


5.     5.  Kronosistem (Chronosystem)
Kronosistem adalah kondisi sosiohistoris dari perkembangan anak. Kronosistem mempengaruhi kestabilan terhadap anak. Sistem ini dapat mencakup perubahan dalam komposisi keluarga, tempat tinggal, atau pekerjaan orang tua, dan juga peristiwa yang lebih besar seperti perang, dan siklus ekonomi. Contohnya adalah, setelah saya masuk ke Perguruan Tinggi, saya kost di Medan, karena rumah saya cukup jauh dari kampus. Sebelum saya kost, semua kebutuhan saya terpenuhi dan tidak perlu sibuk sendiri. Tetapi setelah saya kost, semuanya berubah. Baik dalam hal makanan, teman, dan lingkungan di sekitar. Sejak saya baru tinggal di kost, saya merasa cukup menyenangkan, karena tidak perlu memakan waktu yang lama untuk bisa sampai di kampus. Waktu belajar saya juga bertambah, karena saya sudah tidak menghabiskan waktu di jalan lagi. Tetapi ada hal yang membuat saya malas, yaitu membeli makanan. Saya membeli makanan di luar karena di kost tidak menyediakan makanan. Sehingga kita harus membelinya sendiri. Kalau anak kost menyebutnya dengan sebutan ‘makan terbang’. Hahaha. Hal tersebut membuat saya malas, karena makanan yang kita beli di luar belum tentu sehat dan bersih. Kadang saya merasa bosan jika berada di kost terus menerus. Tetapi untungnya, setiap weekend saya bisa pulang ke rumah.. Hehehe.


Saya pikir cukup untuk pembahasan saya kali ini, sekian dan terimakasih sudah meluangkan waktu untuk membacanya. :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pendidikan dan Teknologi



Halo semuanya! Saya Evelyn. Nah, di sini saya akan membahas mengenai pendidikan dan teknologi. Untuk informasi yang lebih lengkap, silahkan baca di bawah ini. Selamat membaca :) 

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan dan keterampilan sebuah kelompok orang yang diajarkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran. Pendidikan bukan hanya sebuah kewajiban, tetapi pendidikan juga merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting. Seperti yang kita tahu, pada zaman sekarang, sudah banyak perusahaan-perusahaan yang mencari orang yang berpendidikan tinggi, minimal S1. Orang yang sudah lulus S1 juga mengambil S2 untuk mendalami wawasan atau ilmu yang sudah didapatkan dan ingin mengembangkan ilmu atau wawasan yang sudah didapatkan tersebut. Contohnya dalam bidang psikologi, kita harus mengambil S2 untuk dapat membuka praktek sebagai seorang psikolog atau konsultan.
Sedangkan teknologi adalah sebuah sarana yang diciptakan untuk keperluan dan kelangsungan hidup manusia. Pada zaman modern ini, semuanya sudah mengenal dan sudah menggunakan teknologi. Mungkin kita pernah melihat anak yang berumur 5 atau 6 tahun sudah bermain menggunakan tablet dan lain sebagainya. Dulu pada zaman saya masih sekolah di sekolah dasar (SD) belum ada yang namanya tablet, jadi kita hanya main lompat tali, congklak, petak umpet dan permainan lainnya (saya harap anda mengetahui permainan sejenis apa itu hehehe). Anak kecil zaman sekarang sudah mengetahui game-game yang popular dan mereka sangat antusias untuk dapat memenangkan game tersebut. Tetapi teknologi sangat berperan penting sama halnya dengan pendidikan. Dengan teknologi, kita dapat menambah cakrawala dan sangat membantu untuk dapat menambah informasi.
Pendidikan dan teknologi merupakan pasangan yang serasi dan slaing melengkapi satu sama lain. Seperti sepasang sepatu yang saling melengkapi. Kalau pendidikan bertambah maju, maka teknologi juga akan berkembang menjadi lebih canggih lagi. Dari pengetahuan yang kita miliki dari pendidikan, kita dapat mengaplikasikannya di dalam bidang teknologi. Dengan teknologi, kita dapat menjangkau  informasi-informasi yang terupdate. Teknologi bisa digunakan oleh semua kalangan. Contohnya, kita menggunakan internet untuk mencari informasi-informaasi dalam dunia pendidikan. Kita juga mengirimkan hasil tugas kepada dosen dengan menggunakan internet. Dengan internet, wawasan kita akan bertambah dari yang sebelumnya. Kita bisa mencari informasi yang tidak kita ketahui sebelumnya dan kita dapat mencari ilmu dengan jangkauan yang luas dengan menggunakan internet.
Seiring berkembangnya teknologi, sekarang sudah ada pembelajaran e-learning lho. Pembelajaran e-learning adalah kegiatan pembelajaran yang menggunakan jaringan internet sebagai metode penyampaian materi dan interaksi antar guru dengan murid serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. Pembelajaran e-learning bisa digunakan di mana saja dan kapan saja dengan jangkauan yang luas. Guru atau murid bisa mencari informasi yang lebih luas. E-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan, dan pelatihan secara online. Tapi tetap juga pembelajaran e-learning  ada plus minusnya ya teman-teman. Sekian pembahasan saya. Terima kasih :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS